Senin, 25 Juli 2016
Senin, 13 Juni 2016
Minggu, 22 Mei 2016
MAKALAH
PEMBELAJARAN BERBASIS WEB
“Page Layout”
Oleh:
FADILA ULFA 15155005
DOSEN PENGAMPU:
Dr.
Darmansyah, M.Pd
JURUSAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2016 M/1437H
KATA
PENGANTAR
Puji syukur penulis
panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta
taufik dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah tentang “Page
Layout” ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga penulis
berterima kasih pada Bapak Dr. Darmansyah, M.Pd selaku Dosen mata kuliah
Pembelajaran Berbasis Web yang telah memberikan tugas ini kepada penulis.
Penulis sangat berharap
makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita
mengenai Kurikulum. Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah
ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, penulis
berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang akan
penulis buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah
sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah
yang telah disusun ini dapat berguna bagi penulis sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata
yang kurang berkenan dan penulis memohon kritik dan saran yang membangun demi
perbaikan di masa depan.
Padang,
Februari 2016
Penulis
A. PENDAHULUAN
Sebuah
Informasi tidak dapat hanya sekedar tampil pada layar. Tapi harus diletakkan
dalam konteks dalam bingkai windows dan panel yang terikat secara konsisten dan
jelas. Tata letak halaman selalu harus terhubung dengan estetik tertentu.
Tetapi baru - baru ini, tata letak halaman pada halaman Web telah untuk
mengalami masalah teknis termasuk seberapa besar file-file yang bisa
ditampilkan dan berapa ukuran piksel yang
bisa digunakan untuk tampilan halaman. Bagaimana mengatur teks, gambar, dan
ruang kosong pada halaman untuk membuat area fokus utama. Dalam desain web
secara khusus, dan masalah estetika teknis tidak boleh mendesain tata letak
halaman tanpa pemahaman.
Sesuai
dengan itu, makalah ini akan membahasa masalah teknis yang pertama, dan
kemudian isu-isu keindahan merancang tampilan halaman, secara visual, konsisten
dan terorganisasi pada halaman web. Bila ada pada sebuah rekomendasi, maka akan
dirujuk kepada dua belas web yang sangat popular.
B. PEMBAHASAN
1. TECHNICAL CONSIDERATION
Untuk
mengatasi masalah teknis, pertama-tama harus menentukan kemungkinan dari
perspektif pengunjung pada sebuah Web.
■Bagaimana
kecepatan komputer pengunjung dan bagaimana kecepatan koneksi internet, dan
seberapa cepat server pemilik web?
■
Apa
resolusi tampilan yang digunakan pengunjung pada komputer mereka?
Faktor-faktor
ini akan menentukan seberapa besar file yang sesuai dengan ukuran resolusi yang
digunakan untuk sebuah situs.
a.
File Size Concerns
Semakin besar ukuran total halaman lagi akan semakin
lama untuk menampilkannya. Ingatlah bahwa ukuran file merujuk kepada semua file
yang membentuk halaman web, termasuk HTML, CSS eksternal, JavaScript,
gambar-gambar eksternal, suara, dan video.
b.
Planning for Limited Files Sizes
Berapa hal yang harus diperhatikan
dalam memutuskan ukuram file.
1)
Hilangkan
sebagian besar dan CSS JavaScript ke file eksternal. Ini hanya diperlukan untuk
pertama kali membuka sebuah sebuah situs.
2) Gunakan kembali grafis, audio, dan
video sama dari halaman sebelumnya.
3) Jangan gunakan gratuitous, animasi
grafis, atau suara.
4) Gunakan gambar dengan ukuran kecil
bila memungkinkan, karena, download gambar kecil lebih cepat dari gambar yang
besar
5) Mengurangi jumlah tombol navigasi.
c.
Display Size and Resolution
Salah
satu hal penting dalam memadalah dengan buat web adalah mempertimbangkan ukuran
tampilan dan resolusi. Resolusi tampilan diukur dalam pixel. Ingatlah bahwa sejak
piksel lebih besar pada sistem dengan resolusi rendah, tulisan akan menjadi
lebih jelas.
d.
Horizonatal Paga Size
Ukuran
layar dan unsur ukuran pada halaman berbeda-beda, tergantung pada sistem.
Meskipun demikian, sangat perlu memutuskan untuk menggunakan ukuran standar
untuk halaman situs. Jika sebuah halaman yang terlalu besar untuk dibaca,
tampilan browser secara otomatis menyediakan sebuah baris gulir horizontal.
Ukuran
yang paling umum digunakan adalah 800 piksel, karena alasan-alasan berikut:
■
Ukuran
tersebut adalah ukuran yang paling umum untuk ukuran halaman web saat ini.
■
Dapat
diakses oleh hampir semua orang.
■
Bisa
digunakan oleh pengguna yang ingin memiliki beberapa halaman secara bersamaan.
e.
Pages for Printing.
Jika
anda ingin memastikan bahwa pengunjung dapat dengan aman mencetak seluruh
halaman pada browser, Anda harus memotong ukuran halaman, menjadi 535 piksel
secara horizontal. Mungkin alternatif yang lebih baik untuk menggunakan
"Cetak Halaman terpisah" link yang memberikan 535 piksel-lebar
halaman versi dioptimalkan untuk pencetakan.
f.
Vertical Page Size
Walaupun
pengunjung tidak menyukai penggulir horizontal, tapi penggulir vertikal
biasanya diterima dengan baik. Sementara beberapa pengunjung akan lebih suka
untuk menggulir melalui satu halaman lama daripada untuk menunggu beberapa
halaman terpisah untuk mendownload.
Ingatlah bahwa setiap kali mencapai sebuah
tombol "Berikut", Pengguna harus membuat memilih untuk melanjutkan
membaca halaman berikutnya atau tidak. Akibatnya, ada kemungkinan dengan
membuat halaman berurutan kebawah pengunjung akan lebih bertahan membaca.
g.
Tools of Page Layout
Jika yang kita butuhkan adalah teks yang dijalankan dari
sisi kiri halaman jauh ke tepi kanan, kita tidak memerlukan tag khusus atau CSS
tempat untuk unsur-unsur pada halaman. Alat bantu utama dari tata letak halaman
adalah <frame> , <table> ,
dan <div> dan file flash.
1)
Frames
Frame sangat kontroversial, banyak pengguna yang menolak
untuk menggunakannya.
2)
Tables
Tabel adalah dua dimensi grid yang diatur secara
berasamaan. Misalnya, kita mungkin sisi table yang tidak dilihat sehingga
guruf-huruf didalamnya terlihat sejajar. Gambar berikut menunjukkan dua baris
sederhana oleh dua table, dengan baris pertama yang ditetapkan sebagai sebuah
baris header.
3)
The
<div> Tag
Sebuah <div> tag hanyalah sebuah kotak konten
yang berguna sebagai penempatan dan format unit. Misalnya, kita dapat
menggulung sebuah gambar dan teks yang menggunakan <div> untuk
mengelilingi unit dengan perbatasan umum dan warna latar belakang yang sama,
atau di tempat untuk seluruh di lokasi tertentu pada halaman.
4)
Adobe
Flash
Adobe
flash dapat digunakan untuk membuat sebuah situs bukan hanya untuk animasi
saja. Flash digunakan mulai dari gambar, teks, link navigasi.
Keuntungan
menggunakan Flash untuk keseluruhan situs:
v Sebuah situs yang menggunkan flash
akan menjadi lebih mengagumkan.
v Adobe flash terbaru mencakup Adobe
Gerak Fleksibel /ActionScript, bahasa berbasis XML yang memfasilitasi klien dan
programming.
v Adobe flash dapat dimuat ulang
tanpa perlu me “refresh” seluruh halaman.
v Adobe Flash sangat mudah digunakan
untuk membuat sebuah situs dengan ukuran dan menampilkan beberapa media,
termasuk perangkat mobile.
Kekurangan situs berbasis Flash:
v Walaupun file Flash pada dasarnya
lebih kecil dari JPEG dan GIFs dapat memperlambat download.
v Karena Flash bersifat grafis maka
“search” menjadi berbasis HTML, sehingga kata-kata yang ada pada situs ini
tidak lagi berbentuk kata; ia hanya piksel diatur ke sebuah independen gambar dari sebuah kata.
v Tombol “back and forward” tidak
berfungsi sebagai mana mestinya.
v Halaman “Bookmarking” dalam sebuah
situs Flash akan menbookmark seluruh situs, bukan hanya halaman yang diinginkan
pengunjung.
2. AESTHETIC ISSUES
Informasi
yang tidak terdisorganisasi, kacau-bilau, terlalu penuh permintaan pengunjung
akan dengan cepat menganggu sebuah situs dan bisa diblokir.
Sebaliknya,
halaman terorganisasi dengan baik dengan ruang kosong yang memadai memberikan
pengunjung sebuah ketertarikan. Jadi sangat diperlukan pilihan yang terstruktur
untuk membuat pengunjung nyaman.
a. Filling the Display
Window.
Kita sudah tahu bahwa rancangan yang paling awal adalah
resolusi layar. Tetapi kemudian apa yang terjadi ketika sebuah halaman dilihat
pada sistem tampilan, baik yang ukurannya lebih besar atau lebih kecil? Ada dua
cara kita dapat mengakomodasi situasi ini, yaitu solid layout dan tata liquid layout.
1) Solid Layout
Dengan
tata letak solid, maka desain halaman akan pas dengan ukuran jendela terkecil.
2) Liquid
Layout
Liquid layout berarti secara otomatis memperluas halaman untuk mengisi
semua area
layar yang tersedia, menggunakan expandable <div> s
atau <table> s.
3)
Comparison of Solid versus Liquid Layout
Ada
keuntungan untuk kedua solid dan liquid. Dengan solid, Anda dapat merasa yakin
halaman yang dibuat akan terlihat sama ketika dibaca oleh pengunjung, terlepas
dari ukuran layar dan resolusi. Sebaliknya,liquid merangkul sepenuhnya medium
tetapi juga banyak web kurang pengeluaran yang dapat diprediksi dan jauh lebih
sulit untuk membuat dan tes. Dari situs 12 web populer hanya IMDb Amazon,
menggunakan liquid layout.
b. Building Block of Page
Layout
Sebelum membuat halaman yang menarik, pertama-tama kita harus
melihat berbagai berinteraksi elemen yang dapat memanipulasi saat membuat
layouts.
1)
Line
Garis-garis
bisa tebal atau tipis, ketebalan yang seragam atau bervariasi, solid atau
terputus terputus, dll. Baris yang anda pilih dapat menciptakan mood.
Line dapat
dibagi, gabungkan, dihias, disusun, dan berisi. Contoh garis tidak kelihatan,
dengan gambar header di bagian atas.
Contoh yang menggunakan baris yang lebih
jelas, yaitu garis besar putih menggariskan antara petakan.
2) Shape
Garis –
garis baik yang kelihatan dan tidak, pada intinya berisi bentuk. Contoh halaman
yang didominasi oleh bentuk.
Cara
terbaik untuk mengevaluasi bentuk pada sebuah halaman adalah mengadakan cetakan
halaman terbalik. Baik, kata-kata dan cara perincian kecil memudar, meninggalkan
kesan secara keseluruhan dari bentuk dominan dan arahan dalam yang kelihatannya
pindah.
3)
Color
Warna
adalah alat bantu paling kuat kita untuk menyampaikan sikap dan momen. Tak
dapat disangkal, skema warna akan memberikan kesan yang berbeda. Misalnya,
block grup dapat berupa elemen-elemen yang serupa. Perhatian pada area penting. Ditunjukan dengan warna yang berbeda.
c. Visual Harmony
Desain
yang efektif akan menjadikan halaman yang mudah digunakan dan terlihat elegen.
Terlalu banyak ketenangan maka situs menjadi membosankan. Tapi stimulasi
terlalu banyak maka situs visualnya akan kacau-bilau.
Anggap
gambar pertama terlihat penuh ketegangan dan kekacauan Sedangkan gambar rumah
kedua terkesan penuh ketenangan
Ada
banyak ruang kosong pada rumah kedua, sementara rumah pertama telah hampir
tidak ada ruang karena terpenuhi dengan terlalu banyak elemen-elemen dekoratif
pada dinding.
Dalam
ringkasan, rumah yang pertama tidak berusaha membuat kesinambungan bentuk.
Sebagai hasil, tampak dibuat secara serampangan dan membuat kita tidak nyaman.
Bagaimana
semua ini berkaitan dengan tata letak halaman web? Sama seperti seorang arsitek
mencoba untuk mengatur bangunan secara visual, harus menyenangkan dan
memastikan sebuah halaman tampak sederhana, rapi, selaras dan diatur.
Keseimbangan yang tepat antara stimulasi dan ketenangan akan menciptakan sebuah
keselarasan visual yang menyenangkan.
d. Techniques for
Providing Visual Harmony
Mari kita lihat teknik-teknik untuk memanipulasi ciri-ciri
visual sebuah halaman untuk membuat keselarasan yang sempurna antara ketenangan
dan stimulasi.
1)
Limit the number of elements on page.
Menghilangkan grafis dan teks yang
tidak benar-benar memberikan kontribusi untuk tujuan situs tersebut.
2)
Repeat elements.
Dalam
tiap halaman, ulangi elemen: bentuk, ukuran, proporsi, warna, atau tata letak
yang serupa. Pengulangan ukuran yang sama dan bentuk windows menambahkan
ketenangan kepada sebuah halaman.
3) Repeat
a standard page layout throughout the site
Untuk
membuat kesinambungan, buatlah halaman kosong yang berisi item berulang,
seperti logo dan navigasi dan gunakan template sebagai underlayment untuk
halaman paling penting pada situs. Namun demikian, tidak setiap halaman harus
mutlak identik.
4) Align
elements
Sebaiknya, sejajarkan setiap tepi luar dari berbagai
elemen-elemen pada halaman.
Gambar
ketiga bisa
dilihat memilihi "spacer" kolom yang memastikan "brathing room" antara elemen pada
halaman.
5)
Chunk related information
Pertimbangkan untuk menggunakan beberapa
jenis visual jika halaman nampaknya kurangnya menarik. Penambahan Visual tools
diantaranya adalah:
v Guanakan heading dan subheadings
v Bulleted atau urutan angka.
v Indentasi.
v Gunakan satu spasi dalam kelompok
dan spasi ganda dalam kelompok.
v Gunakan style-font, warna, gaya
grafis, dan elemen yang mirip.
v Peraturan vertikal dan horizontal.
v Gunakan pembatas tiap – tiap
table, cell, dan <div>.
v Beragam warna latar belakang atau
gambar pada tabel, cells, dan <div> s.
v Gunakan sidebars dan link ke
jendela pop-up.
6) Manipulate
contrast to create a visual hierarchy
Contrast adalah perbedaan dari berbagai elemen seperti baris atau bentuk
dan warna. Contrast adalah alat utama
untuk membuat visual dan penekanan, halaman lebih bermakna. Kontras yang
berbeda-beda antara elemen tidak hanya membuat halaman yang menarik, tetapi
juga menciptakan sebuah hirarki visual yang
unsur terpenting sebagai kesan pertama oleh pengguna.
Pada
gambar pertama tidak terlihat hirarki, maka akan sulit bagi pengunjung untuk
mengambil informasi penting, seperti tanggal dan waktu. Gambar yang kedua,
menggunakan ukuran jenis, spasi, kepadatan dan pengarah pelurus untuk
menyediakan hierarki visual yang jelas yang membuat informasi yang lebih mudah
untuk memahami.
7) Provide
white space
Menyertakan banyak white
space (ruang yang tidak terpakai), bahkan jika "ruang
putih" sebenarnya merah atau biru. White space memberikan mata
kelonggaran. Contoh halaman yang menggunakan ruang putih (dalam hal ini,
sebenarnya hitam).
8)
Manipulate visual balance
Keseimbangan Visual merujuk kepada penempatan item pada halaman keseimbangan simetris, dimana elemen-elemen serupa
ditempatkan sejajar pada kedua sisi sebuah garis tengah, memberikan
keseimbangan secara penuh.
Pada
gambar pertama keseimbangan simetris terlihar membosankan. Gambar kedua,
keseimbangan simetris berfungsi baik karena halaman menggunakan tekstur, dan
grafis, dan variasi lainnya untuk memberikan bantuan "visual."
Gambar
ketiga sebagian besar, grafis teraasa berat sebelah yang seharusnya bisa
diimbangi dengan beberapa grafis yang lebih kecil pada sisi yang lain.
9) Choose
a composition center
Sama seperti keseimbangan simetris yang dapat membosankan,
sehingga dapat menjadi pusat komposisi (wilayah
fokus) yang sudah yang berada tengah-tengah halaman.
10)
Employ the golden-mean rectangle
Saat membuat bentuk segi empat,
ingatlah bahwa golden-mean
rectangle yang
paling menyenangkan secara visual. Golden-mean
rectangle
memiliki perkiraan lebar rasio 1 untuk 1,6.
11)
Round out a “rectangle only” layout
Untuk
variety, mungkin bisa mencoba untuk menyertakan beberapa lingkaran atau bentuk
yang tidak beraturan:
v Menggunakan Sudut Bulat
"corner" pada tabel, cells, atau <div>, atau gambar perbatasan
yang tidak beraturan.
v Menggunakan sebuah editor gambar
ke sekeliling tepi mengaburkan atau dari suatu gambar, atau latar belakang,
memasang kembali ia sepenuhnya dengan transparansi.
v Gunakan grafis pada latar belakang
tersirat grid
e. Striking a Balance
Terlalu
banyak ketenangan akan menjadi monoton. Terlalu banyak kontras akan jadi
kacau-bilau. Untuk menghindari masalah desain tersebut. Jika diselesaikan
dengan lihai, ketegangan antara ketenangan dan stimulasi dapat menawarkan
sebuah keselarasan visual yang menyeimbangkan halaman. Secara umum, yang paling
efektif untuk membuat semua elemen-elemen itu pada halaman yang seragam, dan
kemudian pertama memilih hanya beberapa hal sama atau serasi agar dapat
menambahkan kontras.
f. Required Page Elements.
Tata
letak halaman adalah kerangka kerja visual dari konten dan grafik. Kerangka
kerja visual yang harus menyertakan elemen-elemen berikut pada setiap halaman:
v Logo dan identifikasi perusahaan
v Identifikasi halaman atau judul.
v Navigasi utama.
v Navigasi Lokal (jika diperlukan)
untuk mendapatkan sub-halaman.
v Footer standar, jika diperlukan.
g. The Home Page
Homepage memiliki beberapa persyaratan unik sendiri. Karena
berfungsi sebagai pintu masuk situs, maka homepage
harus bertindak sebagai daftar isi untuk situs, secara keseluruhan, serta
menunjukkan bagaimana untuk mengakses konten. Area yang lebih penting dari seharusnya,
tentu saja konten, memiliki lebih fokus terkemuka. Homepage tidak seharusnya berisi elemen yang tidak mempunyai
relevans ke situs secara keseluruhan.
3. STORYBOARDING: SKETCHING THE LAYOUT
Pada
saat yang sama, kita perlu meletakkan layout
awal untuk setiap halaman di atas kertas atau ke dalam format digital, hal ini
disebut storyboarding .
Tahap pertama dari proses ini adalah membuat sebuah sketsa sederhana, tidak
berwarna, tidak ada konten dan tidak ada grafis. Versi coretan ini terkadang
disebut wire frame
Berikut
ini adalah contoh dari page layout yang masiih dalam bentuk coretan tangan
Tujuan
dari greyscale storyboard adalah
untuk menunjukkan tata letak dan underlying grid halaman: Di mana logo,
navigasi, judul halaman, konten, dan gambar utama akan berada. Setelah itu baru
grafis dan warna termasuk yang disebut color
comp.
Untuk
membuat comp, beberapa designer menggunakan program pengeditan gambar. Metode –
metode tersebut adalah:
a. Using an Image Editor
to Create a Comp.
Secara
umum, para perancang seniman yang pertama, para pengembang web kedua, sering
lebih suka menyapukan gambar dalam menghasilkan COMP pada gambar-program
mengedit, daripada membuat halaman HTML rangka.
b. Using HTML to Create a
Comp
Membangun sebuah comp dalam HTML sering lebih disukai oleh
perancang web. Walaupun agak lebih memakan waktu dari menyapukan gambar dalam
sebuah program pengeditan gambar. Sebagai manfaat terakhir, menciptakan comp
dalam hasil HTML dalam rangka file HTML yang dapat berevolusi ke halaman web
produksi.
c. Page Templates
Cara
yang baik, setelah tata letak sketsa, adalah membuat template tata letak untuk
situs. Template ini, yang menunjukkan layout dan karakteristik desain lain,
adalah bebas konten file HTML yang merupakan dasar untuk setiap halaman baru.
Ada dua
cara untuk membangun sebuah template:
v Membuat dan menyimpan halaman HTML
standar yang berisi elemen-elemen tata letak tetapi tidak ada konten, dan
salinan secara manual yang halaman kosong ke dalam editor HTML setiap kali anda
menambahkan sebuah halaman baru ke situs.
v Gunakan template untuk fitur
penciptaan banyak lingkungan pengembangan, seperti Dreamweaver.
C. PENUTUP
Walaupun berbagai kontras adalah hal yang baik, tapi
terlalu banyak suara dan visual akan membuat halaman menjadi membingungkan dan
melimpah secara visual. Halaman harus tampak lebih bersih dan terorganisasi
dengan baik bahkan jika terdapat banyak elemen di dalamnya. Kita harus tetap
menjaga keseimbangan antara menyediakan cukup kontras kepada pengunjung, namun
tidak begitu menjadi berlebihan. Pada saat yang sama, kita harus menyediakan
kesinambungan antara halaman – halaman.
Sangat penting untuk membuah “Design Checklist” atau daftar periksa dalam membuat Layout. Karena
bisa berfungsi untuk meringkas poin utama dan "rules", dan untuk membantu memastikan kita telah dilakukan
semua hal yang diperlukan sebelum menyelesaikan situs.
D. DAFTAR RUJUKAN
Mcintire, Penny.
2008. Visual Design for the Modren Web.
Berkeley California: New Rides.
Langganan:
Postingan (Atom)